80% bisnis fnb akan bangkrut

80% bisnis fnb akan bangkrut. mungkin ini pahit, mungkin ini mengejutkan, tapi ini adalah kenyataan. kenapa hal ini bisa terjadi, dan yang paling penting bagaimana caranya agar kita tidak menjadi bagian dari 80% bisnis fnb yang bangkrut itu?

Sebenarnya bukan hanya bisnis FnB, tapi semua bisnis di semua industri memang secara persentase mayoritas akan gugur sebelum tahun ke 5, kenapa bisa seperti itu? ya karena memang sesulit itu untuk membangun sebuah bisnis agar bisa sustain atau bahkan berkembang kedepannya. Angka ini sangatlah besar, dan kami yakin bisnis FnB adalah bisnis yang paling banyak tumbang.

Memang bukan rahasia lagi kalau bisnis FnB adalah bisnis yang memiliki margin per produk yang sangat besar diatas 50% dengan market yang sangat luas. selain itu bisnis FnB juga adalah bisnis yang menawarkan prospek yang sangat menggiurkan. Bisnis FnB yang berhasil bahkan bisa balik modal dan untung berkali-lipat dalam waktu kurang dari setahun. Tapi disisi lain, bisnis FnB juga memiliki resiko dan tantangan yang sebanding. Jadi bisa dibilang, bisnis FnB itu kalau berhasil kita bisa sangat untung, dan kalau gagal, kita bisa sangat buntung.

Ada banyaxk sekali faktor yang membuat bisnis FnB adalah bisnis yang memiliki angka kegagalan terbesar secara persentase. faktor pertama yang menyebabkan mayoritas bisnis FnB bangkrut adalah persaingan bisnis FnB yang sangat-sangat ketat.

Kebanyakan orang saat ditanya jika punya kesempatan ingin membuat bisnis apa? percaya atau tidak, kebanyakan mereka akan menjawab bisnis fnb atau kuliner, kenapa? karena bisnis Fnb adalah bisnis yang paling kecil brier to entrynya. Semua orang butuh makan, semua orang suka makan, oleh karena itulah walaupun memiki potensi market yang sangat besar, mendapatkan costumer di bisnis FnB tidak semudah itu, karena saingannya pun jumlahnya tidak kalah banyaknya. Kita bisa lihat disekeliling kita kalau jumlah bisnis FnB terus bertambah secara signifikan, sementara jumlah costumernya tidak bertambah secepat itu. Hal ini membuat kita harus berusaha lebih keras untuk menarik dan mempertahankan costumer.

Lalu faktor kedua adalah, incompetence atau ketidakmampuan si pebisnis FnB itu sendiri. Tidak semua, tapi kami tidak jarang menemui kalau banyak pebisnis FnB itu tidak memiliki knowledge, dan kemampuan yang mumpuni untuk membangun bisnis FnB, beberapa bahkan cenderung meremehkan aspek-aspek yang harusnya mereka perhatikan di bisnis FnB, seperti analisa pasar, analisa kompetitor, strategi keuangan, strategi branding, strategi marketing dan lain-lain. Mereka cenderung hanya membanggakan produk mereka yang enak dan tempatnya yang nyaman. Lalu saat bisnis mereka mengalami penurunan, mereka bahkan tidak tau kenapa. incompetence yang kami maksud disini lebih kepada ketidakmauan si pebisnis ini untuk terus belajar dan beradaptasi untuk membuat bisnisnya survive. Karena sebagai pebisnis memang sudah sewajarnya untuk selalu mencari kekurangan pada bisnisnya untuk diperbaiki, dan celah untuk meningkatkan skala bisnisnya

Yang ketiga adalah trend bisnis FnB yang terus berubah. Tidak bisa dipungkiri, di Indonesia bisnis FnB adalah bisnis yang paling sulit untuk mendapatkan loyal costumer. Kita bisa saja membeli sepatu dari brand yang sama terus menerus, tapi kita tidak mau kalau harus makan di tempat yang sama secara terus menerus, kita selalu ingin mengeksplor makanan-makanan dari brand-brand yang belum pernah kita coba sebelumnya. Ditambah lagi dalam bisnis FnB selalu ada trend baru yang membuat costumer menjadi fomo, hal itu membuat kita lebih sulit lagi untuk mendapatkan loyal costumer.

Agar bisnis FnB kita tidak menjadi bagian dari 80% yang bangkrut, cara yang paling utama adalah tentu saja adalah meningkatkan knowledge, mental, dan juga mindset kita sebagai pebisnis FnB. Sebagai pebisnis FnB kita tidak boleh arogan, tidak boleh merasa diri kita paling pintar sehingga terlalu sombong untuk  tidak mau melakukan improvisasi dan perubahan. Kita harus terus merasa bodoh, terus belajar, terus mengevaluasi bisnis yang kita jalankan, terus mengikuti perkembangan, terus mencari celah dari bisnis kita mana yang bisa diperbaiki, dan mana yang bisa ditingkatkan. Kita tidak bisa hanya membangun bisnis lalu menyerahkannya begitu saja pada supervisior atau manager, kita juga harus melihat langsung bagaimana karyawan kita bekerja, bagaimana reaksi costumer terhadap produk dan service yang kita sajikan, memantau cashflow bisnis kita, dan terus mengevaluasi strategi bisnis, marketing dan branding. ingat ini baik-baik, sebagai pebisnis, kita adalah kapten dari kapal bisnis kita, kapten yang hebat selalu bisa menemukan cara untuk menaklukan badai dan menghundari karang. lalu jika kapal itu tenggelam, orang yang harus bertanggung jawab adalah kaptennya.

Ada yang pernah berkata, Kapten yang hebat bisa membawa kapal rongsok menyebrangi lautan, dan kapten yang buruk akan membuat kapalnya tenggelam bahkan sebelum berlayar.

Rutinity Creative adalah tim jasa foto makanan dan desain grafis yang siap membantu bisnis FnB menuju puncak kesuksesannya dengan visual produk dan desain grafis yang menarik costumer

Connect with Us:

Website https://rutinitycreative.com

instagram https://instagram.com/rutinitycreative

Youtube https://youtube.com/@RutinityCreative?si=NA5ff4gaFWMF9wWd

for more https://lynk.id/rutinitycreative

Contact Us https://wa.me/6289634291212

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Ada pertanyaan?